Segera Datangkan Matthijs de Ligt dan Noussair Mazroui, Manchester United Makin Kental Beraroma Belanda
MANCHESTER – Manchester United selangkah lagi mendatangkan Matthijs de Ligt dan Noussair Mazraoui dari Bayern Munich di bursa transfer musim panas 2024. Dua pemain itu akan semakin membuat Iblis Merah beraroma Belanda.
a, Belandanisasi tengah terjadi di Stadion Old Trafford. Hal itu diawali dengan kedatangan pelatih Erik ten Hag pada musim panas 2022.
Saat tiba di Manchester, ten Hag memboyong orang kepercayaannya, Mitchell van der Gaag, sebagai asisten pelatih. Ia juga merekrut lagi Steve McClaren yang pernah menjadi bagian dari treble winners Man United pada 1999.
Dari sanalah, aroma Belanda di Man United mulai tercium. Sejumlah pemain yang didatangkan di era ten Hag, bisa dibilang mengerucut pada tiga kriteria: bermain di Ajax Amsterdam, berkebangsaan Belanda, atau pernah bermain di Negeri Kincir Angin.
Bisa ditebak selanjutnya, pemain-pemain yang didatangkan punya tautan dengan Belanda. Hanya empat transfer era ten Hag yang sama sekali tidak berkaitan dengan negara asalnya, yakni Altay Bayindir, Casemiro, Rasmus Hojlund, dan Leny Yoro.
Mason Mount masuk dalam kriteria pernah bermain di Belanda karena sempat dipinjamkan Chelsea ke Vitesse Arnhem. Lalu, musim ini posisi van der Gaag digantikan eks penyerang Man United, Ruud van Nistelrooy. Maka dari itu, Belanda ‘menjajah’ Manchester!
Christian Eriksen, Antony, Andre Onana, dan Lisandro Martinez, semua pernah berseragam Ajax di era berbeda. Tiga nama terakhir bahkan pernah ditangani ten Hag sebelum hijrah ke Inggris.
Kini, Man United selangkah lagi mendatangkan de Ligt dan Mazraoui. Nama pertama jelas merupakan penggawa De Oranje. Sementara, pemain satu lagi memegang paspor Maroko tetapi lahir di Leiderdrop, Belanda, dan pernah membela Ajax asuhan ten Hag!
Tak hanya pemain-pemain yang berhasil didatangkan, sejumlah nama incaran pun tidak jauh-jauh dari Belanda dan Ajax Amsterdam. Patut diingat, Man United sempat memburu tanda tangan Frenkie de Jong dua tahun lalu!
Belandanisasi semacam ini bukan pertama kali terjadi di dunia sepakbola. Barcelona pernah melakukannya pada era Louis van Gaal meski tak sukses-sukses amat. Patut dinanti seperti apa hasilnya di lapangan.