BangTogel.com - 18/Apr/2024
NEW YORK, BANGTOGEL.com - Harga emas terus mendekati rekor tertinggi beberapa hari setelah ketegangan di Timur Tengah meningkat, sehingga meningkatkan daya tarik emas sebagai safe-haven.
Harga emas dunia mencatat rekor penutupan lainnya pada awal pekan ini dengan kontrak teraktif bulan Juni untuk emas berjangka diperdagangkan 0,37 persen lebih tinggi dan bertahan pada 2.383 per ounce, dan beberapa pihak mengatakan masih ada ruang untuk bergerak.
“Reli emas baru-baru ini dibantu oleh panasnya geopolitik dan bertepatan dengan rekor tingkat indeks ekuitas,” tulis analis Citi, dikutip dari CNBC, Rabu (17/4/2024).
menetapkan harga dari Iran.
Analis pasar di perusahaan jasa keuangan Conotoxia fintech Bartosz Sawicki mengatakan pembalasan yang signifikan dapat menyebabkan konflik yang lebih luas, yang akibatnya akan memicu kembali pembelian emas, serta kenaikan harga minyak dan penguatan dollar AS.
“Emas, yang mempertahankan nilainya sebagai lindung nilai terhadap inflasi, cenderung berkinerja baik dalam periode ketidakpastian ekonomi ketika investor menjauh dari aset-aset berisiko seperti ekuitas,” ungkap dia.
Harga emas batangan mencapai titik tertinggi sepanjang masa di level 2.448.80 per ounce intraday Jumat lalu.
Harga emas spot telah mengalami penurunan sejak awal tahun ini, naik lebih dari 15 persen year-to-date karena berbagai faktor termasuk belanja bank sentral global, ketegangan geopolitik dan ekspektasi penurunan suku bunga oleh Federal Reserve AS.
Harga emas biasanya memiliki hubungan terbalik dengan suku bunga.
Ketika suku bunga turun, emas menjadi lebih menarik dibandingkan dengan aset pendapatan tetap seperti obligasi, yang akan memberikan imbal hasil yang lebih lemah.
Inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan pada bulan Maret mendorong kembali ekspektasi pasar terhadap penurunan suku bunga ke bulan September, dan ekspektasi sekarang adalah penurunan suku bunga sebanyak dua kali, bukan tiga kali.
Analis tetap optimis terhadap prospek logam kuning, didorong oleh permintaan fisik yang terus berlanjut serta daya tariknya sebagai lindung nilai geopolitik.
“Kami memproyeksikan emas senilai 3.000 dollar AS per troy ounce dalam 6-18 juta tahun ke depan,” kata analis Citi sekaligus kepala riset komoditas Citi Amerika Utara Aakash Doshi.
Pada hari Jumat lalu, Goldman Sachs menyebut pasar emas sebagai “pasar bullish yang tak tergoyahkan” dan merevisi target harga logam kuning tersebut dari 2.300 dollar AS per ounce menjadi 2.700 per dollar AS pada akhir tahun.